WAKATOBI – Peran strategis Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi terkait pengawalan anggaran sehingga menyalanya listrik 24 jam di Pulau Kaledupa dan Pulau Binongko.
Hal ini dibongkar tuntas oleh legislator Partai Golkar Haerudin Buton, ia menerangkan, jika awalnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 DPRD telah menyetujui anggaran sebesar Rp 4,5 milyar untuk subsidi BBM.
Namun hingga akhir tahun 2022 listrik pada dua pulau tersebut tidak terealisasi, sehingga pada tahun 2023 Pemda kembali mengusulkan dengan total anggaran yang sama.
Namun pada salah satu rapat bersama Pemda, DPRD menyarankan untuk dilakukan pengadaan mesin, pasalnya terbukti Arhawi bisa membeli mesin untuk penambahan daya di dua pulau.
‘ Namun berdasarkan kajian DPRD dengan total anggaran tersebut, listrik tidak akan menyala selama 24 jam. Jadi DPRD menaikan anggarannya menjadi Rp 20 milyar, sehingga listrik bisa menyala 24 jam di pulau Binongko dan Kaledupa. Sekarang dia (Haliana_Red) mau klaim hasil kerjanya, omong kosong macam apa ini,” Terangnya pada Jumat (11/10).
Selain fakta tersebut, Politisi Golkar ini mengungkapkan jika Haliana yang telah di sumpah untuk bekerja demi kesejahteraan masyarakat Wakatobi, namun selama menjabat sebagai Bupati Wakatobi tidak pernah mengikuti rapat pembahasan APBD di DPRD.
“Katanya merakyat tapi selama dia menjabat sebagai Bupati Wakatobi tidak satu kalipun ikut rapat pembahasan APBD yang membahas nasib rakyat di DPRD Wakatobi. Apakah ini mau di katakan Bupati merakyat?,” ungkapnya.
Senada, Jamaluddin anggota DPRD Wakatobi menambahkan, jika kehadiran listrik 24 jam di pulau Binongko dan Kaledupa bukan saja peran Pemda, awalnya Pemda Wakatobi mengusulkan Rp 4,5 milyar namun berkat perjuangan DPRD Wakatobi anggarannya di tambah menjadi hingga bisa menyala 24 jam.
“Saya salah satu yang terlibat, menyampaikan ke pak Hamirudin yang saat itu menjadi ketua DPRD Wakatobi untuk menambah anggaran listrik, makanya bisa menyala listrik 24 jam di pulau Binongko dan Kaledupa ini.” Tambah politisi Nasdem itu.
Kemudian, fakta adanya penambahan anggaran listrik 24 jam menjadi Rp 20 milyar ini dapat di lihat dalam amandemen DPRD.
“Kalau bilang DPRD menghalangi. Ia (Haliana) belajar bahasa Indonesia di mana. Jangan main kalim sepihak,” Tegasnya, menutup.
Penulis : Zul Pisani












